Makhluk Gaib Sialan

Asal Bunyi
2 min readFeb 1, 2024

--

Sudah lama saya tidak menulis di malam hari. Sudah lama perasaan gelisah bisa saya tahan sedemikian rupa, sehingga tak perlu lagi ia menjelma kembali menjadi sebuah tulisan tanpa arah, tanpa arti, tanpa tahu siapa yang ditujukkan.

Akhir-akhir ini, sadar saya, keadaan semakin hari semakin baik. Bukan hari yang tanpa kesedihan, tapi setidaknya hari yang berjalan dengan lancar.

“Saya sudah baik-baik saja ternyata”
Ucap saya dalam hati, setiap hari.

Ternyata, pembual. Hari yang tidak saya harap masih kerap kembali. Di waktu-waktu senggang, waktu-waktu sibuk, jam-jam hiruk pikuk ia juga muncul. Tak kenal tempat dan waktu sepertinya.

Segala bentuk spekulasi yang tak mengenakkan bagi hati dan pikiran kerap terlintas. Tapi bukan berarti ini merubah segalanya, keadaan ini, pikiran ini, tidak merubah apa yang sudah saya putuskan dan lepaskan. Saya tidak berusaha untuk mengais kembali apa yang sudah usang. Saya punya cinta yang menunggu setiap kali saya pulang. Pelukan hangat dengan senyum lepas, ketawa kecil, jari-jemari mungil, dengan gigi susunya yang baru 4 biji. Selalu berhasil membuat saya lupa segalanya.

Pekerjaan dan kantor bukanlah lagi tempat dan kegemaran saya, mereka tak lebih dari sekedar tempat saya mencari rejeki dan ilmu. Sisanya hanya membuat saya babak belur, dari pikiran sampai dengan hati.

Saya rasa, memang ini pertanda untuk saya menyudahi perjalanan saya di tempat sekarang. Sudah waktunya saya berpaling. Demi perasaan yang lebih paten dan ajeg.

Kau tahu apa soal kegelisahan yang tak terucap?! Bohong kau, kalau kau bilang kau tahu rasanya. Yang kau punya dan yang saya punya belum tentu sama. Mereka tak punya bentuk, tak punya kata, tak punya empati. Isinya cuman pisau dan masa lalu yang enggan beralalu.

Bagi manusia-manusia di luar sana, yang kerap kali di singgahi oleh kegelisahan tanpa arti, semoga kalian mampu untuk menemani mereka. Jangan sampai mereka masuk tanpa ijin dan mengambil tempat duduk ternyaman mu di depan jendela favoritmu, di sebalah pintu biru kesukaanmu.

--

--